Siapa nih yang masih ingat permainan favorit di masa anak-anak? Pasti banyak sekali kenangan saat bermain dulu, ya. Kadang sangkin asyiknya main, kita suka lupa makan. Hayo, ngaku deh!
Kalian enggak sendiri kok, Temans. Ternyata, sejak dahulu sebelum benda-benda bermain ada, orang-orang suka membuat permainannya sendiri. Mereka mencoba mencari cara agar membuat hidup seorang anak menyenangkan. Nah, ini nih tujuan dibuatnya sebuah permainan. Namun, semakin berkembangnya zaman tujuan permainan ditambah, yaitu memberi makna pada diri anak.
Kehidupan di masa anak-anak lekat dengan kata bermain. Bermain bagi mereka adalah kegiatan yang sangat penting. Sangkin pentingnya, tiada hari tanpa bermain. Heh, jadi ingat masa kecil dulu.🙈
Fase Perkembangan Anak
Berbagai permainan dilakukan pada masa ini. Mulai dari permainan yang memerlukan kemampuan fisik atau sekadar pemikiran. Permainan dapat dilakukan di dalam (indoor) atau pun luar (outdoor) rumah.
Dikutip dari tulisan Nova Pahlawani bahwa dalam psikologi, Freud membahas mengenai perkembangan anak secara psikoanalisis. Perkembangan itu yang terdiri dari 5 fase. Fase tersebut diantaranya, Fase Oral (0 – 1.5 tahun), Fase Anal (1.5 – 3 tahun), Fase Phallic (3 – 5 tahun), Fase Laten (5 – 10 tahun) dan terakhir Fase Genital (10 tahun – remaja). Pada setiap fasenya terdapat perkembangan dan kepuasan yang berbeda-beda.
Pembahasan kali ini adalah pada fase laten (5-10 tahun). Fase keempat yaitu laten adalah fase seorang anak mulai fokus bersosialisasi dan banyak menghabiskan waktu untuk belajar. Pada fase ini adak sudah mulai bersekolah, yaitu PAUD atau TK.
Seperti tujuan orang tua mulai memasukkan anaknya ke PAUD atau TK, yaitu sosialisasi dengan teman, fase ini menjadi sangat penting bagi seorang anak. Pada fase ini anak mulai menjalin hubungan dengan orang di sekitar secara lebih intens. Mereka juga mulai mengenal karakter orang yang sering ditemuinya.
Dalam pengenalan inilah, banyak hal yang mereka pelajari, termasuk cara menyikapi teman-teman yang sesuai dengan keinginan mereka. Hal-hal seperti itu akan tampak sekali pada saat mereka bermain bersama teman-teman di dalam (indoor) atau luar (outdoor) ruang.
Permainan Indoor dan Manfaatnya
Permainan indoor adalah segala aktivitas yang menyenangkan dan dilakukan dalam sebuah ruangan. Biasanya kegiatan yang ada dalam permainan ini adalah kegiatan yang tidak banyak memerlukan olah fisik yang. Permainan melatih kekuatan fisik tetap ada, tetapi kebanyakkan permainan indoor ini lebih mengarah pada kemampuan anak memahami sesuatu.
Ada pun permainan indoor yang bisa dilakukan anak untuk usia 5 tahun adalah permainan mencocokkan sesuatu, puzzle sederhana, mewarnai bentuk, menjahit atau meronce, bermain dengan plastisin atau play dough, bernyanyi dan menari, bermain susun balok, dan sebagainya.
Masih banyak lagi permainan yang dapat dilakukan di dalam ruang (indoor). Permainan kognitif dengan sedikit menggunakan motorik ini akan memberikan manfaat lebih bagi anak. Beberapa manfaat yang diperoleh dari permainan indoor.
1. Melatih daya pikir anak.
Proses berpikir anak akan terus berkembang seiring bertambahnya usia. Permainan adalah bentuk stimulasi yang bisa dilakukan untuk mengembangkan daya pikir anak. Melalui permainan anak diajak untuk memahami benda dimulai dari hal-hal yang sederhana.
2. Melatih koordinasi antar anggota tubuh
Permainan indoor pun memerlukan koordinasi yang baik antar anggota tubuh. Misalnya, anak harus mengkoordinasikan antara mata dan tangan untuk mendapatkan bentuk yang sesuai dengan gambar pada permainan puzzle. Makin sering melihat gambar yang sama, maka makin mudah anak mengordinasikan kemungkinan-kemungkinan jawaban dari sebuah permainan.
3. Menjalin kerja sama yang baik dengan orang lain
Bukan hanya permainan outdoor diperlukan lawan main. Beberapa permainan indoor pun tak luput dari lawan main, misalnya permainan ular tangga. Kerja sama dilakukan agar anak terbiasa berlaku baik dengan orang lain.
Permainan Outdoor dan Manfaatnya
Permainan outdoor adalah semua permainan yang dilakukan di luar ruang. Permainan ini dilakukan karena sebuah ruang tidak cukup untuk membatas ruang gerak anak. Pada permainan ini aktivitas fisik anak sudah meningkat. Yang berarti akan banyak energi anak yang keluar untuk aktivitas bermain ini.
Ingat dulu, aktivitas seperti berlari saling tangkap, polisi-polisian, benteng-bentengan, gobak sodor adalah permainan outdoor yang bisa dilakukan di lapangan atau halaman depan rumah. Jangan salah, memanjat pohon pun menjadi permainan yang menyenangkan yang bisa dilakukan di luar rumah loh. Meskipun tampaknya sepele, memanjat pohon ini bisa memberi dampak baik pada anak, seperti membuat anak menjadi berani menghadapi sesuatu. Namun, ingat pohonnya jangan terlalu tinggi.
Banyak sekali permainan outdoor untuk anak. Makin banyak anak mengenal permainan outdoor adalah lebih baik daripada anak bermain games online lewat gawai, bukan? Permainan outdoor ini memberi manfaat yang banyak bagi anak. Nah, berikut ini manfaat permainan outdoor.
1. Menyalurkan kelebihan energi anak
Pada masa anak-anak, energi yang mereka miliki itu luar biasa besar. Bahkan saya sering bingung darimana energi itu muncul padahal makan mereka seperti biasa. Baterainya tercharge terus, enggak ada matinya.
Begitu banyaknya energi di dalam tubuh anak, maka orang tua atau pendidik perlu mencari solusi agar energi ini bisa dimanfaatkan sebaik mungkin. Dengan permainan, anak distimulasi menggunakan energinya untuk kegiatan yang positif.
2. Melatih kecekatan dan daya saing yang baik
Ada permainan yang menuntut anak untuk bergerak lebih cepat dan bersaing dengan daya kompetitif. Seperti yang dilakukan saat 17-an kemarin, permainan memasukkan bendera dan membawa kelereng akan membuat anak untuk mempercepat gerak dan bersaing dengan temannya.
3. Melatih kerja sama tim
Permainan beregu akan melatih anak untuk bekerja sama dengan anggota regunya. Koordinasi yang tepat antar anggota akan menciptakan permainan yang menyenangkan. Anak yang terbiasa bekerja sama sejak kecil akan membentuk kebiasaan yang baik setelah mereka dewasa.
Nilai Sebuah Permainan
Setiap orang tua atau pendidik berhak memberikan permainan yang layak atau pantas bagi anak. Pantas di sini bukan dinilai dari nominal benda yang akan digunakan, ya.
Batang pisang atau batok kelapa pun bisa bernilai daripada mainan robot yang mahal.
Banyak juga loh permainan indoor yang bisa kita buat dari barang bekas atau benda yang tidak terpakai lainnya. Meskipun ada juga benda yang memang sangat sulit dibuat seperti puzzle 3Ddimensi ini. Saya termasuk orang tua yang tidak buru-buru membeli mainan untuk anak. Jika saya bisa membuatnya, maka kenapa tidak untuk melakukan hal itu.
Penggunaan barang bekas dapat kita gunakan secara sederhana. Saya sendiri merasakan manfaat membuat permainan dengan menggunakan barang bekas ini bersama anak-anak. Bukan hanya saya, anak-anak pun terlatih kreativitasnya sehingga tanpa saya sadari mereka sering menciptakan mainannya sendiri.
Nah, Temans mulai sekarang jangan lagi memarahi anak untuk bermain, ya. Sebagai orang tua, kita diberi tanggung jawab untuk menjaga mereka. Dalam hal ini, kita pun harus menjaga kemampuan berpikir, bergerak, merasa untuk mereka. Biarkan mereka bermain karena memang masanya bermain. Namun, kita tetap memberikan pengawasan terhadap apa yang mereka lakukan. Sekiranya membahayakan, kita bisa segera memberitahukan.
Pada masa anak-anak ini perbanyaklah menstimulasi otak, otot, dan kepekaan anak. Sebab, stimulasi ini akan memberi dampak di fase kehidupan mereka yang akan datang. Tugas orang tua adalah menstimulasi semua itu seoptimal mungkin.
Kebayang orang2 zaman dulu lebih kreatif ya membuat permainan biat anak2nya dengan bahan yg ada di sekitar,macam perahu dari kulit jeruk,pistol dari pelepah pisang.
BalasHapusMasyaAllah menarik. Buat nostalgia. Inget banget zaman aku kecil nggk ada ceritanya beli mainan. Yang ada ciptakan mainan dari alam. Adaaaa aja, tapi seru bahkan sampai sekarang masih inget loh.
BalasHapusMainan dari debog pisang, daun singkong, daun pisang...itu yang masih saya praktekan ke anak-anak. Anak seneng sekalian kita nostalgia masa kecil yeayy
HapusInspiratif mba 😍🤩 anakku masi balita senang bs tau ini
BalasHapusSudah amat berbeda permainan jaman dulu dan sekarang. Dahulu mainan buatan tangan kreasi sendiri, tidak perlu beli, bermain outdoor pun dengan alat alakadarnya..
BalasHapusJadi keingat pada jamannya..
Artikel yang sangat menarik kak. Memang ya dunianya anak ya bermain itu belajarnya. Tapi kalau bermainnya ada tekniknya pasti bikin anak makin cerdas. Makasih ya mbak tulisannya keren
BalasHapus