Assalamu'alaikum wrwb. Hei, Teman-teman. Kali ini saya mau berkisah tentang seorang teman yang menjadi patner saya di tugas 4 Blogspedia Challenge. Wah, enggak nyangka deh bisa patneran dengan beliau ini. Nama beliau adalah Muflichatul Ahliana. Saya menyapanya dengan panggilan singkat mbak Liha.
Sekilas melihat profil di instagram , saya dan mbak Liha memiliki kesamaan dalam hal minat. Bedanya, mbak Liha pandai memasak dan menjadikan keahliannya ini menjadi sesuatu yang menghasilkan. Bisnis yang dijalankannya sekarang pun tidak membuat beliau berhenti untuk menulis.
Biografi
Saat ini mbak Liha telah menjadi ibu hebat dari 4 anak yang luar biasa, putra dan putri. Ternyata, usia mbak Liha terpaut 1 tahun di atas saya, tapi produktivitasnya luar biasa tinggi. Di samping menjadi full time IRT, mbak Liha memiliki bisnis juga loh. Pada saat saya bertanya untuk menuliskan profilnya, beliau baru saja menggarap pesanan makanan. Dengan kesibukannya sebagai IRT, mbak Liha masih tetap menjalankan bisnis di rumah. Salut banget dengan beliau, ya.
Saya tidak ingat kapan pertama kali saya mengenal mbak Liha. Yang saya ingat, kami sudah berteman di instagram jauh sebelum tugas ini diberikan. Apa mungkin kegiatan 15 hari Blogspedia Challenge yang mempertemukan kami, ya? Yang pasti pertemuan kami adalah takdir Allah swt. yang telah disiapkan oleh-Nya untuk membuat kami saling mengenal satu sama lain.
Mbak Liha berasal dari Ponorogo, tetapi sekarang berdomisili di Surabaya. Beliau lulusan Universitas Negeri Malang jurusan Pendidikan Biologi. Eh, saya ingat dulu semasa SMA saya suka dengan pelajaran ini. Meneliti tentang kehidupan hewan di bawah mikroskop itu asyik sekali, iya, 'kan, Mbak? Nah, mbak Liha pasti banyak tahu tentang makhluk hidup seperti tanaman yang menjadi ciri khas dari blog atau pun akun instagramnya.
Penyuka Berkebun
Satu kesamaan antara saya dan mbak Liha, yaitu penyuka tanaman, tepatnya suka bercocok tanam atau berkebun. Coba deh cek blognya mbak Liha. Tampilan blog yang 'fresh' membuat mata saya segar saat membaca isi tulisan mbak Liha di blog. Header pada blog beliau pun sudah mewakili apa yang akan dibahas di sana. Namun, akun mbak Liha memfokuskan tulisannya ke arah muslim lifestyle.
Saya bisa lihat bahwa perpaduan alam dan materi keislaman tampak sekali di blog dan tampilan akun instagram. Mengikuti akun mbak Liha membuat saya terkenang dengan nyanyian anak-anak 'Lihat kebunku' sambil diajak berdzikir mengingat kebesaran-Nya. Masya Allah, kayaknya saya mendapatkan temansekelas sekaligus patner yang pas nih.
Sustainability
Ketika saya blog walking ke blog mbak Liha, terbaca oleh saya bahwa beliau pun termasuk orang yang peduli tentang lingkungan, tentang keberlanjutan alam. Tentu saja hal ini terlihat dari kegiatan yang dilakukannya di rumah, seperti berkebun. Mbak Liha suka sekali berkebun dan salah satu inspirator beliau tentang ini adalah ibu. Bagi mbak Liha berkebun itu adalah cara healing alias tempat untuk relaksasi dari aktivitas sehari-hari. Jadi, untuk menenangkan jiwa raga itu tidak harus berpergian ke luar karena di kebun juga sudah cukup. Di kebun juga anak-anak bisa bermain, olahraga, dan berjemur. Tak bisa dibayangkan bila keseharian beliau tanpa adanya kebun.
Mbak Liha lebih suka menanam tanaman hias karena berkali-kali menanam sayuran gagal diserang hama. Ada beberapa tanaman hias yang ditanam beliau seperti adenium, miana, monstera, aglonema, sirih gading, kadaka, dan beberapa tanaman lain yang beliau tidak tahu namanya.
Subhanallah, salut banget sama proses mbak Liha berkebun loh. Kebun yang beliau garap ini awalnya adalah tempat sampah. Nah, sedikit demi sedikit beliau manfaatkan lahan itu untuk berkebun sayur seperti singkong dan gingseng. Ngebaca kata singkong saya kok kepengen bikin kudapan singkong coklat dari singkong, ya. Apa harus dikirim dulu dari Surabaya sana?
Menurut mbak Liha, sustainability harus didukung. Usaha yang bisa dilakukan adalah dari hal kecil dan dilakukan di rumah, misalnya mengolah sampah organik dengan mengompos. Lalu, bergaya minimalis dalam pembelian barang. Jadi, kalau memang pakaian masih bisa dipakai, beliau tidak harus membeli pakaian.
Benar juga sih, kalau pakaian numpuk di lemari dan tidak terpakai, mubazir sekali, iya 'kan? Ternyata dukungan mbak Liha terhadap sustainability ternyata sudah lama. Mbak Liha sudah memulainya sejak 2016. Masya Allah.
Menulis
Mbak Liha menulis sejak SD loh. Awal menulisnya ketika mbak Liha memenangkan lomba TTS di sebuah LKS. Lalu, nama beliau tertera di sana. Akhirnya, ada orang yang mengirim surat dengannya hingga mbak Liha bersahabat pena dengannya. Stts, sahabat penanya ternyata orang Palembang, wah!
Persahabatan mbak Liha ini menjadi cikal bakal beliau suka menulis. Sampai sekarang keduanya melakukan korespodensi. Jalur konvensional yang sudah jarang dilakukan orang seperti berkirim surat melalui POS masih dilakukan karena merasa jalur itu lebih nyaman daripada memanfaatkan media elektoronik atau media sosial.
Awal NgeBlog
Sekitar tahun 2010-an mbak Liha mulai menulis di blog. Di sana mbak Liha menulis tentang keseruan celoteh anak pertama dan kedua, serta tentang homeschooling. Pada saat itu mbak Liha hanya menggunakan blog sebagai ara mengkliping online untuk dijadikan referensi dan lebih suka menggonta-ganti tampilan blog. Beliau belum percaya diri untuk menulis.
Di atas tahun 2015, mbak Liha tidak pernah ngeblog. Baru tahun 2018 atau 2019 bikin blog simplyinharmony itu pun hanya ganti header. Sebenarnya saat itu mbak Liha ingin menulis bahkan beliau mencatat ide dan menuliskannya di buku. Namun, tulisan itu hanya menumpuk di buku.
Sejak tahun 2018 itu mbak Liha ingin membuat jurnal dan menulis di blog. Beliau suka kata Harmony yang berkaitan dengan wellness, yakni kesehatan di semua aspek, fisik, mental/psikologi, dan spritual. Tepatnya behubungan dengan keseimbangan hidup. Harapannya, blog Simplyinharmony ini akan mengangkat topik wellness.
Mbak Liha merasa bahwa ikut Blogspedia challenge ini baru merasa ingin benar-benar menulis. Ih, keren loh, mbak Liha baru ikutan aja sudah juara 1 dan dari kegiatan itu beliau ketagihan menulis. Menulis bagi mbak Liha bagai brainstorming padahal sebelum itu, yaitu di tahun 2022, mbak Liha ikut antologi anak asrama kampusnya dulu loh. Itu adalah prestasi yang membanggakan, bukan? Ada sedikit penyesalan mbak Liha kenapa baru mengenal komunitas penulis sehingga mungkin dari sana beliau akan bersemangat untuk menulis.
Kini mbak Liha memiliki semangat untuk ngeblog lagi. Beliau mulai membaca-baca tulisan lama di blog, yang membekas dan terasa berguna itu tentang celoteh anak-anak. Baginya tulisan sederhana itu dapat menghangatkan hati. Cara lain menumbuhkan semangat adalah dengan berkomunitas, ikut challange, dan blogwalking.
Menata Ulang
Selain ini merutinkan atau konsistensi menulis dalam komunitas blogger, mbak Liha merasa peduli dengan konten yang dikonsumsi terutama oleh generasi muda dan para orang saat ini. Menurut beliau makin banyak blogger yang menyuarakan mengajak pada kebaikan itu semakin baik karena sekarang yang mengajak kepada yang negatif juga makin banyak dan terang-terangan. Selain itu, menurut mbak Liha, menulis itu untuk mengikat ilmu karena beliau mudah lupa.
Blog akan dijadikannya sebagai sarana untuk membenahi diri. Jadi, apa yang akan ditulis oleh mbak Liha adalah sesuatu yang berguna baginya dengan harapan tulisan itu dapat menggerakkan orang lain lebih sadar untuk menata hidup sebagai seorang muslim. Beliau juga ingin menggunakan blog untuk mendapatkan penghasilan.
Di antara para blogger yang disukai oleh mbak Liha adalah mbak Marita karena beliau suka cara bicaranya saat menulis yang rileks, detail, memanjakan pembaca dengan ilustrasi dan quote. Mbak Liha merasa tulisan dan konten mbak Marita selalu 'dimasak sempurna'. Selain mbak Marita, ada mbak Jihan Jeyjingga dan Mbak Fany d'catsqueen yang humble ketika berkunjung ke blognya.
Bersama Keluarga Tercinta
Berbisnis sambil menjadi IRT, yang memiliki balita 2,5 tahun, mbak Liha terus menjaga kedekatannya dengan anggota keluarga. Beliau suka ngebacain buku bersama anak-anak, membacakan doa, dan memijat anak. Itu karena anak-anak beliau sangat suka dipijat. Ya, kalau itu saya juga suka, Mbak. Hehehe.
Oh, iya, perihal membaca ini ada beberapa buku yang menjadi wishlist, tetapi beliau tidak terburu-buru membelinya. Beliau berprinsip jika masih ada buku-buku lama yang belum dibaca, kenapa harus membeli buku. Jadi, beliau mengoptimalkan membaca buku lama yang telah ada di rumah.
Beliau merasa harus menahan diri sambil bertanya kepada diri sendiri," Seberapa butuh sih aku dengan buku itu?" Bila tidak terlalu butuh, maka beliau bisa mencari lewat google atau youtube. Salutnya, beliau memiliki program sendiri dengan buku, yaitu membaca buku-buku lama yang ilmunya akan dibutuhkan sepanjang hayat. Beliau sendiri lebih senang ikut kelas online berbayar daripada membeli buku. Masya Allah.
Motivasi Dalam Hidup
Masya Allah, motivasi mbak Liha dalam hidup secara tertulis sangat singkat, tetapi maknanya luar biasa, yaitu Allohushshomad artinya Allah tempat bergantung. Trust to Allah and do your best. Semua kegiatan menulis ini beliau tujukan hanya kepada Allah. Beliau berharap keluarga memberikan dukungan pada aktivitasnya ini meskipun kadarnya tidak sebesar saat mbak Liha menjalankan bisnisnya. Oleh karena itu, mbak Liha ingin membuktikan kepada keluarga perihal kemampuan menulisnya. Berarti mbak Liha harus berjuang dan gigih dalam menulis.
"Tulisanmu bisa membuatmu bahagia, maka bagikan kebahagiaan itu pada orang lain."
Dari quote beliau di atas menunjukkan bahwa ada satu titik impian yang secara eksplisit ingin disampaikan kepada semua. Mbak Liha ingin bahwa apa pun yang menjadi tulisannya nanti akan memberikan kebahagiaan kepada orang lain. Meskipun pada kenyataannya beliau tidak bisa selalu membahagiakan orang lain. Namun, setidaknya beliau ingin menjadikan tulisan-tulisannya sebagai bagian untuk membahagiakan dirinya sendiri, lalu orang yang ada di sekitarnya.
Saat ini mbak Liha ingin lebih mendalami dunia blogging. Beliau ingin tergabung dalam komunitas blogger agar terus konsisten menulis, berani ikut challenge, lomba, dan terima pekerjaan sebagai blogger. Semoga keinginannya tercapai, ya, Mbak.
Kak Liha keren banget, sangat inspiratif. Meski sebagai ibu2, memang seharusnya kita peduli dengan lingkungan, berkebun dan menjaga sustainability.
BalasHapusBetul, Mbak. Sembari memasak, mbak Liha tetap berusaha menuntaskan tugas ini. Terima kasih kunjungannya ya, Mbak
Hapusmasyallah satu lagi teman blogger yang mencintai literasi sejak kecil ya, setuju mb, ibu emang punya peran besar dalam misi penyelamatan lingkungan
BalasHapusAlhamdulillah, Mbak Putri. Ibu entah di dalam atau luar rumah, tangan dinginnya selalu membuat kita ingin mencontoh.
Hapus