Meningkatkan Derajat Literasi Seperti Makan Nasi

 

Bagi saya, mengikuti dan berproses di dunia literasi itu bagai makan nasi loh. Apalagi zaman digital sekarang ini, literasi seperti makanan pokok yang dikonsumsi 3x sehari. Berbagai lauk pauk dan sayur-mayurnya pun tersedia di sana. Kita tinggal hup-hup-hup.

Tanggal 18 September 2023 saya mengikuti pelatihan online, yang salah satu materinya tentang  literasi. Alhamdulillah, bertambah wawasan saya tentang pendidikan ini, bukan hanya literasi saya. Bahkan pemahaman saya tentang literasi dan seluk beluknya pun berubah. Loh, kok bisa? Eh, bukankah literasi itu berhubungan dengan kegiatan membaca dan menulis, ya?

Dalam materi itu, literasi diartikan sebagai kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Nah, sampai di sini menurut kalian adakah perbedaan pengertian literasi setelah saya mengatakan artinya tadi? Yang jelas, saya  baru menyadari bahwa literasi itu mengandung makna lebih  luas dari kemampuan menulis dan membaca.

Macam-Macam Literasi

Literasi itu bukan hanya terbatas dari kemampuan baca tulis seseorang saja loh. Literasi tidak hanya dikaitkan dengan kemampuan seseorang dalam memahami isi suatu teks atau suara. Bahkan lebih jauh lagi literasi bisa dihubungkan dengan numerasi, sains, finansial, budaya dan kewargaan, dan digital.

Keenam macam literasi ini harusnya menjadi titik fokus untuk mendidik anak. Banyak orang tua yang merasa anaknya pintar karena melihat deretan angka 8 atau sembilan di raport, tetapi mereka tidak bersikap biasa saja saat sang anak mampu bertutur baik.

Bahkan tak jarang orang yang sukses secara finansial alias sukses dalam usahanya lebih dihargai ketimbang orang yang baru belajar berbisnis. Padahal orang yang sukses itu pun berasal dari orang-orang yang terus belajar meningkatkan taraf kehidupannya. Literasi tidak hanya memahami hal yang ada dipermukaan saja. Lebih dari itu, literasi mengajak kita untuk mengenal bahwa orang yang melakukannya harus memiliki keenam macam literasi tersebut.

Manfaat Literasi Bagi Diri Sendiri

Ketika di dalam diri seseorang terbangun sikap untuk meningkatkan kemampuan literasi di dalam dirinya, maka itu akan meningkatkan derajat literasi di Indonesia. Percaya?  

Baiklah, saya akan coba mengulas masalah ini. Saya sendiri termasuk orang yang baru melek berbagai informasi tentang literasi ini. Pemahaman literasi saya yang awalnya hanya sebatas kemampuan baca tulis, memahami teks atau suara membuat saya berpikir terhadap hal yang berbeda setelah mendapatkan materi tentang literasi yang harus dimiliki oleh para siswa.

Dalam kehidupan sekarang, orang yang berfokus pada literasi baca tulis tidak hanya melakukan kegiatan yang berhubungan dengan teks dan suara saja. Lihatlah di media sosial, orang-orang seperti itu  dituntut juga untuk memahami literasi yang lain. Orang yang memahami berbagai macam literasi ternyata akan bersikap lebih menghargai orang lain. Dengan memiliki kemampuan ini,  diharapkan literasi di Indonesia meningkat. Lalu, bagaimana caranya meningkatkan derajat literasi di Indonesia?

Perubahan Dalam Dunia Literasi

Ada beberapa hal yang saya pelajari tentang literasi saat ini. Peningkatan derajat literasi di Indonesia menurut saya mengalami banyak sekali perubahan. Perubahan itu terjadi karena beberapa faktor, misalnya digitalisasi. 

Tahun 2006, saya baru mulai memberanikan diri untuk mengembangkan literasi baca tulis. Pada saat itu, tidak banyak yang bisa saya perbuat. Saya hanya menulis dan menjalin pertemanan antar sesama bloger di dunia maya. 

Seiring perkembangan zaman, saya banyak belajar bahwa saya harus banyak belajar tentang literasi ini. Sampai sekarang pun saya yang tadinya gaptek, mau tidak mau, suka tidak suka harus masuk dalam lingkaran digitalisasi. Iya, jika sekadar mengembangkan kemampuan literasi baca tulis saja, maka saya akan tergilas zaman. 

Oleh sebab itu, saya harus mengikuti proses digitalisasi. Literasi dan digitalisasi menjadi hal yang penting. Perubahan seperti ini pun saya lihat dari beberapa teman. Mereka mulai menyatukan antara literasi baca tulis dengan literasi digital. Dari sana lahirlah para kreator muda Indonesia. Dari proses literasi itu hadirlah beberapa buku saya. Alhamdulillah.

Cara Saya untuk Meningkatkan Derajat Literasi Indonesia

Dunia literasi pun berkembang seiring adanya perubahan zaman. Di dalam diri saya mengalami perubahan hal seperti itu. Berikut ini cara yang saya lakukan untuk meningkatkan derajat literasi pada diri saya.

1. Terus mencari ilmu

Ilmu tentang cara untuk meningkatan kemampuan literasi di zaman sekarang tuh sudah banyak banget. Kita bisa belajar banyak hal melalui media sosial. Dari media sosial, kita tidak hanya browsing berita, tetapi lebih dari itu kita mempelajari bagaimana orang lain berhasil/ sukses. Di sini awal mulanya saya mulai menggunakan facebook dan instagram.

Facebook dan instagram bukan barang baru bagi pengguna media sosial, betul? Saya pun termasuk orang yang menggunakan media tersebut untuk belajar literasi. Dari kedua media itu, saya memberanikan diri untuk mengikuti perlombaan menulis dan membaca nyaring di akun media sosial saya.

2. Ikutlah Komunitas

Saya pikir berada dalam komunitas yang mendukung kita untuk berkegiatan itu penting banget loh. Saya mencari komunitas yang menurut saya sesuai dengan hobi dan kebutuhan saya. Saat menemukan komunitas yang cocok, saya merasa mendapatkan banyak sekali ilmu. 

3. Konsistensi

Inilah yang harus saya lakukan dalam meningkatkan kemampuan literasi meskipun saya pun sering merasakan burnout loh. Namun, saya berusaha untuk segera mengatasinya. Tak ada usaha yang maksimal bila tidak dilakukan secara konsisten.

Seperti seseorang yang sudah makan, maka tenaga yang dihasilkan akan banyak. Begitu juga dengan literasi. Setelah mengikuti berbagai kegiatan literasi, saya yakin amunisi kita untuk tampil akan lebih banyak. Kita akan lebih siap mengikuti perkembangan zaman. 

Siapa lagi yang bisa meningkatkan derajat literasi Indonesia kalau bukan kita? Bergeraklah dan bergegaslah karena literasi itu sangat banyak manfaatnya. Andai boleh berkata, saya akan katakan. 'Rugi loh kalau kalian tidak melek literasi. 

Dunia iterasi itu menyenangkan dan sangat bisa menghasilkan cuan.'