Sebagai orang muda Indonesia, saya sangat tertarik dengan berbagai isu perubahan iklim yang sudah menjadi isu dunia ini. Berbagai dampak akibat perubahan iklim pun saya rasakan saat ini. Betapa dampak perubahan iklim begitu terasa beberapa tahun belakangan.
Saya pikir isu perubahan iklim ini bukan hanya menjadi pemikiran pemerintah, lembaga swadaya lingkungan saja bahkan sudah masuk dalam pembahasan tingkat dunia. Ini adalah masalah serius yang harus didukung oleh berbagai pihak dan berbagai usia, seperti orang muda Indonesia.
Tak mungkin dan tak bukan kita merindukan udara yang sejuk, kita merindukan iklim sesuai pada waktunya, kita pun merindukan terpenuhi kebutuhan hidup dengan mudah juga tubuh yang sehat. Oleh karena itu, kita akan ikut serta dalam penanganan perubahan iklim dan perlindungan hutan demi mendapatkan apa yang diharapkan.
Fakta Perubahan Iklim
Banyak sekali fakta yang tidak mungkin kita sangkal bahwa perubahan iklim itu sangat nyata. Beberapa tahun yang lalu, saya masih merasakan kalau tidur malam udaranya masih enak apalagi larut malam. Saya memerlukan selimut untuk mengatasinya.
Di tempat yang lain, kita bisa melihat petani tidak bisa mulai menanam di musim penghujan seperti dulu. Lah wong musim hujan itu bukan lagi dimulai dari bulan September. Jadi, sangat sulit bagi para petani untuk bersiap-siap bercocok tanam.
Fakta perubahan iklim lainnya adalah timbulnya bencana di mana-mana, longsor, gempa bumi, banjir, dan sebagainya. Lebih jauh lagi, perubahan iklim ini menyebabkan jumlah populasi flora dan fauna di hutan kian berkurang. Ya, bagaimana tidak berkurang bila kelestarian hutan terganggu karenanya.
Dikutip dari IDN times bahwa banyak sekali fakta perubahan iklim sehingga perubahan itu berdampak dalam kehidupan kita ini. Perubahan itu dilihat dari beberapa hal.
1. Kadar karbon dioksida (CO2) di udara meningkat hingga 419 ppm
Peningkatan karbodioksida disumbang oleh banyak indutri. Semestinya di bidang industri dilakukan industrialisasi, yaitu penggunaan bahan bakar fosil dan pembuangan limbahnya.
2. Suhu dunia meningkat 1,01 derajat celcius sejak tahun 1880.
Menurut Dwikorita Karnawati dari BMKG bahwa meskipun peningkatan suhu hanya 1 derajat Celcius, tetapi sudah berdampak pada cuaca ekstrem seperti siklon tropis, hujan ekstrem, angin kencang/puting beliung, gelombang tinggi, yang dapat memicu banjir, banjir bandang, tanah longsor dan bencana hidrometeorologi lainnya. Ngeri banget dampak perubahan iklim ini, ya.
3. Luas daratan es artik berkurang 13 persen per dekade
Dibandingkan dengan luas rata-rata selama periode 1981 hingga 2010, luas dsratan es berkurang 13% per dekade.
4. Massa lapisan es berkurang 427 miliar metric ton per tahun
Massa lapisan es antartika berkurang 151 miliar metric ton per tahun dan lapisan es greenland berkurang 273 miliar metric ton per tahun.
5. Peningkatan level permukaan air laut 4 inci atau 101 milimeter
Sudah tahukan bila permukaan air laut meningkat? Ya, banjir akan datang seperti yang terjadi di beberapa tempat, yaitu terjadinya banjir rob.
6. Suhu air laut meningkat 337 zettajoule sejak 1955
Laut kita telah menyerap 90 persen dari pemanasan yang telah terjadi karena meningkatnya gas rumah kaca. Efek dari semua itu, yaitu terjadinya proses pemutihan karang, percepatan pencairan lapisan es bumi, badai yang intensif, dan perubahan kesehatan laut dan biokimia serta biota di dalamnya.
7. Perubahan iklim terjadi karena sampah plastik
Perubahan iklim terjadi karena manusia menghasilkan hampir 400 juta ton sampah plastik per tahun.
8. Delapan puluh persen air limbah dunia mengalir kembali ke ekosistem
Sebanyak 44 persen air limbah rumah tangga tidak diolah dengan aman di seluruh dunia. Hal ini membuat air minum berpotensi terkontaminasi tinja. Yang bila dikonsumsi tanpa diolah akan berisiko tertular penyakit seperti kolera, disentri, tifus, dan polio.
Dampak Perubahan Iklim Bagi Makhluk Hidup
Perubahan iklim tampak nyata sekali saat ini. Langit tidak lagi biru, kabut tebal sepanjang jalan, udara di sekitar tidak lagi sejuk, debu dan asap di mana-mana. Semua itu berakibat timbulnya penyakit pernapasan.
Air yang tercemar memiliki andil dalam perubahan iklim. Limbah industri yang dibuang ke sungai menyebabkan berbagai penyakit kulit, disentri, kolera, dan sebagainya. Manusia susah mendapatkan air bersih karena kekeringan terjadi di mana-mana.
Kebakaran hutan sering terjadi, yang katanya dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dan memiliki kepentingan sehingga membuat habitat flora dan fauna terganggu. Bukan hanya terganggu, banyak di antara mereka banyak yang tidak bisa bertahan hidup. Hal ini menyebabkan sumber kekayaan alam semakin berkurang.
Para petani yang tadinya menanam sesuai musimnya menjadi kebingungan dalam menentukam waktu tanam. Kalau pun tetap dilakukan, maka tanaman yang ditanam pun tidak akan menghasilkan panenan yang bagus.
Solusi Menangani Perubahan Iklim dan Perlindungan Hutan
Dunia sedang berbenah bersama untuk memperbaiki iklim di bumi. Berbagai kebijakan dilakukan untuk tetap mendapatkan kenyamanan hidup. Mulai dari kebijakan yang sifatnya sederhana seperti membatasi penggunaan plastik kresek di berbagai toko retail atau supermarket sampai diberlakukan peraturan dengan sanksi-sanksi tertentu.
Penanganan masalah untuk menangani perubahan iklim ini tidak bisa dilakukan sendiri. Kolaborasi antara pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM), lembaga pendidikan, dan masyarakat itu sendiri memberi andil dalam penanganan perubahan iklim.
Perubahan iklim yang lebih baik ini bukan buat saya saja loh, tapi kita. Yang merasakan dampak perubahan iklim itu tak pandang bulu, termasuk flora dan fauna yang ada di hutan.
Dampak yang lebih hebat lagi adalah hilangnya fungsi hutan sebagai sumber oksigen dunia. Tentu saja ini membuat ekosistem terganggu dan akhirnya mengganggu dan merugikan manusia.
Setelah mengetahui dampak perubahan iklim bagi bumi dan penghuninya, di dalam pikiran kita adalah mencari solusi untuk mengatasinya. Salah satu solusi yang bisa dilakukan #UntukmuBumiku adalah berkolaborasi dengan semua elemen yang ada di masyarakat.
Pemerintah yang memegang kebijakan harus menguatkan kembali peraturan yang telah ada tentang lingkungan ini. Kebijakan ini pun bisa menyentuh dunia pendidikan mulai dari siswa PAUD/TK. Para siswa ini bisa memahami perubahan iklim dari materi yang ada.
Bahkan bila perlukan, pemerintah setempat bisa membuat peraturan yang tidak hanya berupa manis kata pada banner, yang ditancapkan di suatu lokasi saja. Peraturan yang ada itu sebaiknya dibenahi dengan memperketat pengawasannya. Saya yakin bila dari kecil kesadaran tentang lingkungan sudah tertanam kuat di hati, maka akan mudah untuk membenahi bumi ini.
Seluruh aparat harus menjadi tangan pemerintah dalam pelaksana kebijakan. Aparat setempat bisa bekerja dengan LSM yang bergerak dalam konservasi hutan dan lingkungan seperti Ecoranger, Greeneration, dan #TeamUpForImpact lainnya. Bila terdapat pelanggaran, misalnya pada penggunaan lahan hutan menjadi lahan perkebunan, maka beri sanksi tegas terhadap oknum tersebut.
Yang lebih penting dari semua itu ayo #BersamaBergerakBerdaya melakukan gerakan sadar iklim dan memberi pengarahan untuk menghadapi krisis iklim. Seperti mengajak masyarakat memilah sampah dari rumah dan memanfaatkan sampah rumah untuk penghijauan secara mandiri, mengubah gaya hidup menjadi minimalis.
Bagi saya pribadi, gerakan sadar iklim itu sudah saya terapkan dan saat ini yang bisa saya lakukan sebagai blogger adalah memberikan pemahaman lewat tulisan bahwa ketika kita ingin mengubah sesuatu, maka awali dari diri sendiri. Lakukan yang kita bisa dan jangan menundanya.
Para blogger, yuk di hari blogger nasional dan #MudaMudiBumi mari kita gerakan jemari kita untuk ikut serta menangani perubahan iklim di bumi ini. Siapa tahu artikel yang kita tulis ini akan memberi pencerahan pada banyak orang. Bukankah ketika kita berbuat baik, sebenarnya kita telah berbuat baik pada diri sendiri dan sebaliknya?
Yuk share mimpi kamu terhadap penanganan isu perubahan iklim dan perlindungan hutan!
Referensi:
Huda Nur Prasetyo. 30 September 2022. 6 Fakta tentang Perubahan Iklim Dunia, Ayo Berubah Sekarang! https://sulsel.idntimes.com/science/discovery/amp/huda-nur-prasetyo/fakta-perubahan-iklim-dunia-c1c2
CNN Indonesia. 22 April 2022. 5 Fakta Perubahan Iklim di Hari Bumi 2022: Fesyen hingga Sampah. https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20220422130837-185-788331/5-fakta-perubahan-iklim-di-hari-bumi-2022-fesyen-hingga-sampah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung. Silakan berikan pendapatmu disini ya ^^